Pagi hari adalah waktu yang sangat krusial bagi orang tua yang putra putrinyabersekolah. Tidak peduli di jenjang mana anak bersekolah, orang tua terutama Ibu, dapat dipastikan sibuk mengurus ini itu bagi anak-anaknya. Aktifitas dimulai darimembangunkan anak, mengajak beribadah, mempersiapkan diri, membuat sarapandan memastikan putra putri nya cukup asupan sebelum memulai kegiatan sekolah nyahari itu.
Bagi sebagian orang tua mengantar anak ke sekolah mungkin juga menjadi tugas harian. Baik orang tua yang mengantar sekaligus berangkat ke kantor atau yang memang menjalankan peran sebagai pengantar utama, tugas harian tersebut harus dilaksanakan karena tidak ada opsi lain yang memungkinkan.
Di sekolah banyak terlihat pemandangan menarik yang terjadi saat pengantaran anak ke sekolah. Tidak jarang juga terjadi “drama” yang tiba-tiba muncul atau bahkan ternyata rutin terjadi, terutama bagi anak-anak Pre School.
Salah satu yang terpotret adalah ketika seorang ayah yang merupakan pengemudi ojek online menurunkan anaknya di gerbang sekolah. Sang ayah memeluk putri tercinta dengan sepenuh jiwa seolah menyampaikan “pesan” : Putriku, yakinlah dengan dirimu karena doaku selalu menyertaimu. Sang putri membalas dengan mencium hangat tangan dan pipi ayahnya. Kemudian melangkahkan kakinya dengan mantap melangkah melewati gerbang sambil melambaikan tangan ke arah ayahnya dengan semangat,penuh percaya diri sampai menghilang dari pandangan sang ayah.
Sebuah pemandangan yang sarat makna.
Beberapa pemandangan lain adalah seorang Ibu yang menghentikan mobilnya di lobby sekolah dan dalam posisi di belakang kemudi berusaha memeluk putranya yang akanturun dan melangkah masuk ke pintu gedung sekolah. Ada pula orang tua yang berjalan sambil menggandeng erat tangan anaknya memasuki gerbang sekolah.
Menurut Gary Chapman, Ph.D., dalam bukunya The 5 Love Languages: The Secret to Love That Lasts, ada lima bahasa kasih, yaitu: Kata-kata penegasan (Words of affirmation), Waktu yang berkualitas (Quality time), Sentuhan fisik (Physical touch), Tindakan pelayanan (Acts of service), Menerima hadiah (Receiving gifts).
Bahasa kasih adalah cara seseorang untuk mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayang kepada orang lain. Bahasa kasih juga bisa diartikan sebagai cara untuk mengkomunikasikan kebutuhan psikologis seseorang.
Dalam buku Seri Pendidikan Orang Tua : Letaknya di Tangan Ayah terbitan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020, disampaikan bahwa dalam mendidik anak ada elemen penting yaitu kasih sayang, kelembutan, dan kehangatan yang tulus. Anak merasakan semua itu dari hangatnya komunikasi ayah kepada anak, ekspresi raut muka, hingga pelukan atau ciuman penuh kasih sayang dari sang ayah.
Manfaat apa yang anak dapatkan dari bahasa kasih sayang orang tua ?
Jadi, selagi masih ada waktu bersama dengan anak-anak kita, mari Ayah Ibu ekspresikan bahasa kasih kita sebagai orang tua terhadap anak kita agar mereka tumbuh dengan kondisi kebutuhan psikologis yang tercukupi sehingga berdampak menjadi pribadi yang percaya diri, kuat, dan mampu menghadapi tantangan.
Ditulis oleh Trinita Hestiana Sulistiono